Rasio Solvabilitas, Rumus, dan Cara Penyelesaiannya

3
51014
Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau yang juga dikenal dengan sebutan leverage ratio ialah suatu rasio yang digunakan dalam rangka menilai kemampuan sebuah perusahaan atas pelunasan hutang dan seluruh kewajibannya dengan menggunakan jaminan modal maupun aktiva (harta kekayaan dalam bentuk apa pun) yang dimiliki dalam jangka panjang serta jangka pendek. Kenali serba-serbi tentang rasio solvabilitas di bawah ini. 

Berbagai Jenis Rasio Solvabilitas

Terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas, di antaranya adalah:

Debt Ratio

Debt ratio (rasio utang) merupakan jenis rasio yang digunakan untuk mengevaluasi besaran perusahaan sesuai jumlah utang untuk dapat membiayai aset. Dengan rasio ini, jumlah keseluruhan aset dan uang diperbandingkan. Rasio ini pun mampu menunjukkan kapasitas perusahaan dalam memperoleh pinjaman baru yang berjaminan aktiva tetap untuk menambah modal.

Jika tingkat rasio jenis ini kian meningkat, jaminan dari kreditur untuk jangka panjang pun kian terjamin. Hanya saja, pada umumnya, para kreditur cenderung memilih perusahaan dengan rasio utang rendah karena kemungkinan besar kondisi keuangan perusahaan masih aman dan tidak mudah bangkrut.

Debt-to-Equity Ratio

Jenis rasio ini merupakan rasio utang atas ekuitas (kepemilikan dalam bentuk nilai uang). Rasio ini biasanya diterapkan untuk membandingkan antara ekuitas dan liabilitas (penghambat). Itu artinya, utang jangan sampai lebih besar daripada modal sehingga beban yang ditanggung perusahaan pun tidak bertambah. Semakin kecil rasio berarti kondisi perusahaan sedang membaik karena modal guna menjamin utang terbilang besar. 

Times Interest-Earned Ratio

Disebut juga interest coverage ratio, times interest-earned ratio merupakan rasio yang mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk melunasi beban bunga di masa depan. Rasio ini membandingkan antara laba (keuntungan) sebelum pembayaran pajak dan bunga atas biaya bunga. Semakin tinggi nilai rasio jenis ini, kemampuan perusahaan agar dapat membayar bunga dari utang pun semakin besar.

Namun, sebaliknya, bila nilai rasio times interest-earned ratio ini semakin rendah, kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utangnya pun kian rendah. Faktor ini dapat menjadi tolak ukur bagi pihak kreditur sebelum memberikan pinjaman tambahan.

Baca juga: Cara Menghitung Rasio Keuangan yang Benar

Tujuan Penerapan Rasio Solvabilitas

Tujuan dari menerapkan rasio solvabilitas, yakni:

  • Mendeskripsikan posisi dan kondisi perusahaan kepada pihak kreditur
  • Menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya beserta bunga.
  • Mengetahui keseimbangan dari nominal aktiva tetap dari perusahaan terhadap modalnya
  • Menilai perusahaan berdasarkan aktivanya yang dibiayai utang
  • Menilai besaran pengaruh utang atas manajemen aset maupun aktiva perusahaan
  • Menilai jumlah dana pinjaman dari perusahaan saat ditagih atau telah tiba jatuh tempo atas modal yang dimiliki.
  • Menilai jumlah jaminan utang yang bersifat jangka panjang berdasarkan modal rupiahnya sendiri

Rumus Penerapan Rasio Solvabilitas

Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam penerapan rasio solvabilitas:

  • Debt ratio = total utang / Total Aset x 100%
  • Debt-to-equity ratio = total jumlah utang / ekuitas (modal) x 100%
  • Times interest-earned ratio = laba sebelum pembayaran pajak dan bunga / beban bunga x 100%

Contoh Soal & Pembahasan

Jika sebuah perusahaan memiliki neraca sebagai berikut:

  • Saham: Rp420.000.000
  • Kas: Rp25.000.000
  • Laba yang ditahan: Rp145.000.000
  • Barang dagangan: Rp200.000.000
  • Piutang dagang: Rp75.000.000
  • Mesin: Rp250.000.000
  • Bangunan: Rp350.000.000
  • Obligasi: Rp180.000.000
  • Tanah: Rp100.000.000

Maka, berapakah rasio solvabilitas perusahaan tersebut, berdasarkan rasio antara modal dan aktiva?

Diketahui:

Total jumlah aktiva: mesin + kas + barang dagangan + piutang dagang + tanah + bangunan = Rp1.000.000.000

Modal: laba yang ditahan + saham = Rp565.000.000

Pertanyaan: Berapa rasio modal dengan aktivanya?

Jawaban:

Rasio modal dengan aktiva = (modal sendiri / total aktiva) x 100%

            = (Rp565.000.000 / Rp1.000.000.000) x 100%

Rasio modal dengan aktiva = 56,5%

Kesimpulan

Selain rasio solvabilitas, sebuah perusahaan juga perlu dinilai berdasarkan rasio likuiditasnya yang menjelaskan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban utang-utangnya dalam waktu jangka pendek. Semakin rendah angka persentase solvabilitas, perusahaan tersebut akan semakin rentan bangkrut. Namun, jika nominal solvabilitas tinggi sementara nilai likuiditasnya relatif rendah, perusahaan pun tetap berisiko mengalami kebangkrutan.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan dengan nilai rasio solvabilitas tinggi belum tentu lancar dalam membayar kewajiban utang jangka pendek, begitu pun sebaliknya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar berinvestasi dari sekarang, agar perusahaan yang dimiliki tidak rentan bangkrut. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

3 COMMENTS

Comments are closed.