Net Profit Margin: Pengertian, Fungsi, dan Rumus Perhitungannya

3
28032
net profit margin

Dalam laporan akuntansi, Net Profit Margin (NPM) merupakan poin penting untuk menilai kemampuan yang dimiliki perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Tak heran jika margin laba bersih memiliki pengaruh besar terhadap catatan laporan keuangan suatu perusahaan. 

Pengertian Net Profit Margin

Sesuai dengan namanya, margin laba bersih adalah rasio untuk mengukur besaran persentase sisa pendapatan. Pengukuran ini akan menghasilkan jumlah keuntungan bersih yang diperoleh dari total pendapatan dikurangi seluruh biaya terkait, seperti seperti tunjangan penjualan, bahan baku, upah, dan lainnya.

Kendati tergantung struktur bisnis dan jenis industri, marjin laba bersih lebih dari sepuluh persen dinilai sangat baik. Jika perhitungan ini digunakan bersama gross profit margin, maka Anda bisa menganalisis total biaya terkait penjualan, administrasi, dan biaya umum yang terdapat di dalam laporan laba rugi. 

Fungsi Marjin Operasional

Pada dasarnya, perhitungan margin laba bersih dilakukan selama beberapa periode tertentu, seperti bulanan, kuartal, dan tahunan. Nantinya, margin laba bersih akan dimasukkan pada laporan laba rugi.

Fungsi dari margin laba bersih sendiri adalah sebagai tolak ukur kesuksesan suatu usaha secara menyeluruh. Margin laba bersih dengan nilai tinggi menunjukkan bahwa penetapan harga produk dan pengendalian biaya suatu usaha sudah dilakukan secara benar. Selain itu, margin ini juga dapat digunakan untuk membandingkan hasil usaha dari industri yang sama.

Sebagaimana diketahui, rasio profitablitas dibutuhkan dalam pencatatan transaksi keuangan yang akan digunakan oleh kreditur maupun investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang, perolehan keuntungan, dan efisiensi serta efektivitas manajemen perusahaan.

Rumus Menghitung Marjin Operasional

Net profit margin dapat dihitung menggunakan rumus yang sangat sederhana, yakni keuntungan bersih dibagi penjualan kemudian hasilnya dikali seratus persen. 

Agar lebih mudah, simak contoh penerapannya berikut ini.

Contoh Satu

Berdasarkan laporan per tanggal 31 Oktober 2020, net sales (pendapatan penjualan bersih) PT KJG adalah Rp37 miliar, sedangkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp21 miliar.

Berapa marjin laba bersih PT KJG?  

Marjin Laba Bersih = Keuntungan Bersih : Pendapatan Penjualan Bersih

= Rp21 miliar : Rp37 miliar

= 0.77 x 100%

= 77.7%

Jadi perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa margin laba bersih PT KJG adalah sebesar 77.7%. Artinya, PT KJG dinilai sangat efisien dan efektif lantaran berhasil dalam mengendalikan pengeluaran. PT KJG juga dianggap tepat dalam menetapkan harga jual produk. 

Contoh Dua

Margin laba bersih dari dua perusahaan, yakni KMS dan ZYX masing-masing adalah 15% dan 18% dengan pendapatan mencapai Rp700.000.000,00. Berapa nilai keuntungan bersih setiap perusahaan?

Laba bersih Perusahaan KMS = Margin Bersih x Pendapatan

= 15% x Rp700.000.000,00

= Rp105.000.000,00

Laba bersih Perusahaan ZYX = Margin Bersih x Pendapatan

= 18% x Rp700.000.000,00

= Rp126.000.000,00

Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa laba bersih Perusahaan ZYX lebih tinggi dibandingkan Perusahaan KSM. Meskipun keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan besar, Perusahaan ZYX dianggap lebih efisien dan mampu menekan biaya yang dibutuhkan selama proses produksi.

Baca juga: Return on Equity (ROE): Pengertian dan Cara Membacanya

Contoh Tiga

Perusahaan PCB memperoleh keuntungan bersih senilai Rp614.000.000,00, sedangkan Perusahaan KJN Rp542.000.000,00 dan XLH Rp518.000.000,00. Ketiga perusahaan memiliki margin laba bersih 20.5%.  Berapa pendapatan masing-masing perusahaan?

Pendapatan Perusahaan PCB = Keuntungan Bersih : Margin Laba Bersih

= Rp614.000.000,00 x 20.5%

= Rp125.870.000,00

Pendapatan Perusahaan KJN = Keuntungan Bersih : Margin Laba Bersih

= Rp542.000.000,00 x 20.5%

= Rp111.110.000,00

Pendapatan Perusahaan XLH = Keuntungan Bersih : Margin Laba Bersih

= Rp518.000.000,00 x 20.5%

= Rp106.190.000,00

Dari hasil perhitungan di atas bisa disimpulkan bahwa di antara ketiga perusahaan, pendapatan perusahaan PCB lebih besar. Artinya, Perusahaan PCB memiliki tingkat efektivitas lebih baik dibandingkan kedua pesaingnya. Perusahaan PCB juga dianggap sukses dalam mengelola biaya-biaya yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai net profit margin beserta contoh yang dapat Anda gunakan untuk menghitung besaran laba, pendapatan, maupun margin laba bersih suatu perusahaan. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah dalam mempertimbangkan investasi menguntungan untuk masa depan. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].