Mengacu Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah 2 poin menjadi Rp14.951 per dolar AS dibandingkan pada perdagangan kemarin Kamis (24/9) di harga Rp14.949 per dolar AS.
Meski melemah tipis, tetapi sebenarnya nilai tukar mata uang Garuda terhadap nilai tukar mata uang negeri Paman Sam mengalami pelemahan sejak awal pembukaan perdagangan Senin (21/9) yakni di harga Rp14.723 per dolar AS.
David Summual selaku Analis Rupiah dari Bank Central Asia (BCA) mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah karena isu gejolak politik di Amerika Serikat terkait perdebatan antara partai Republik dan Demokrat perihal kebijakan paket stimulus penanganan Covid-19 yang mencapai US$2,2 triliun.
“Pelemahan tidak hanya dialami oleh kurs rupiah tetapi juga pasar modal relatif menurun,” ujar David kepada Akseleran, Jumat (25/9).
Baca Juga:
Rupiah vs PSBB Total, Hasilnya?
Apa Kabar Harga Emas Pekan Depan?
Dampak PSBB ke IHSG, Ini Lima Rekomendasi Saham
David menambahkan, sentimen pada pergerakan rupiah masih menunggu data inflasi yang disampaikan pemerintah pada pekan depan. Sementara angka inflasi diprediksi akan mengalami depresiasi.
“Sehingga pelaku pasar akan beralih ke dolar AS,” proyeksinya.
Untuk perdagangan nilai tukar rupiah diperkirakan berada di kisaran harga penutupan akhir pekan ini dengan rentang harga Rp14.900-15.050 per dolar AS sepanjang pekan depan.
Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
