“Nilai tukar rupiah diprediksi akan bergerak di kisaran Rp14.800 – 15.000”
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) mengalami pelemahan sejak Selasa (30/06) di angka Rp14.302 /US$ hingga Jumat pagi (03/07) di angka Rp14.556 /US$. Jika dibandingkan dengan transaksi pekan lalu, rupiah mengalami pelemahan sekitar 2,18% dibandingkan transaksi akhir pekan lalu di angka Rp14.239 /US$ pada Jumat (26/06).
Nilai tukar mata uang garuda sebenarnya masih berada di level support, karena jika secara teknikal rupiah sempat berada di posisi Rp16.741 /US$ pada 2 April 2020 lalu.
Muhammad Doddy Arifianto, Pengamat Pasar Uang sekaligus Ekonom Binus University mengatakan, secara umum dolar AS sedang mengalami penguatan terhadap semua nilai mata uang, terutama terhadap negara-negara emerging market. Meski demikian, fundamental Indonesia menurutnya masih sangat kuat dibandingkan negara-negara emerging market lainnya.
“Semua transaksi nilai tukar di pasar uang negara-negara emerging market memang sedang dalam tekanan, tetapi untuk pekan ini nilai tukar rupiah termasuk yang paling dalam,” kata Doddy kepada Akseleran, Jumat, (3/7).
Doddy menambahkan, rentang transaksi nilai tukar rupiah memang sangat lebar sejak adanya pandemi Covid-19. Bahkan sejak minggu-minggu pertama diberlakukan lockdown, nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam sempat anjlok hampir menyentuh angka Rp17 ribuan lalu sekarang sudah kembali ke angka Rp14 ribuan.
Untuk itu, Doddy memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan melanjutkan pelemahan. “Pekan depan, tekanan nilai tukar mata uang rupiah masih akan berlanjut dan tidak hanya terhadap nilai rupiah melainkan negara-negara emerging market pun masih akan melanjutkan pelemahannya,” Kata Doddy.
Baca Juga:
Jangan Panik, Rupiah Masih Adem
Rapor Hijau Akseleran di Semester Pertama 2020
Menurutnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berada di angka Rp14.800 – Rp15.000 sepanjang pekan depan. Doddy menjelaskan, sentimen yang akan dihadapi rupiah masih sama dengan pekan ini, yakni kondisi ketidakpastian global yang masih tinggi.
“Mulai dari penambahan kasus baru virus corona di dunia, ketegangan di Laut Cina Selatan, perang dagang AS dan Cina, konflik Korea Utara dengan Korea Selatan ditambah India dan China. Meski rupiah akan melanjutkan pelemahan, masyarakat sebaiknya jangan khawatir secara berlebihan karena Bank Indonesia memiliki peran penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga tidak akan terlalu curam,” ungkap Doddy.
Dia menyatakan, harus diingat bahwa peran Bank Indonesia bukanlah untuk mengatur angka nilai tukar. “Bank Indonesia idealnya memang harus tetap ada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tidak terlalu anjlok,” terangnya.
Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]
[…] Juga: Kabar Rupiah Sepekan dan Bagaimana Berikutnya? Jangan Panik, Rupiah Masih Adem Rapor Hijau Akseleran di Semester Pertama […]
Comments are closed.