Amortisasi adalah istilah yang sudah tak asing lagi dalam dunia akuntansi, perpajakan, dan keuangan. Prosedur ini umumnya ditemui dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun, masih banyak yang belum mengetahui seluk-beluknya. Terlebih, sebagian orang kerap menyamakan amortisasi dengan depresiasi atau deplesi, padahal ketiganya berbeda.
Nah, ingin tahu lebih lanjut seputar pengertian beserta cara perhitungan dari biaya amortisasi? Anda perlu menyimak pembahasan berikut ini:
Apa Itu Amortisasi?
Amortisasi adalah suatu prosedur yang dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu untuk mengurangi nilai aktiva tak berwujud dan nilai biaya. Istilah ini juga dapat diartikan sebagai pembayaran utang yang dibatasi periode tertentu. Amortisasi dapat berjalan lancar apabila jumlah angsuran dan total pembayaran lebih besar untuk membayar saldo pinjaman dan bunga.
Sebuah perusahaan yang melakukan amortisasi akan terbantu dengan pengaitan biaya aktiva dan penghasilan yang didapatkan. Misalnya, perusahaan Anda baru membeli 1 lusin benang dan menuliskan biaya pada tahun pembelian. Umumnya, benang tersebut akan habis digunakan di tahun yang sama. Sebaliknya, jumlah benang yang lebih besar akan membuat perusahaan Anda mendapatkan keuntungan selama beberapa tahun selanjutnya.
Bagaimana Cara Perhitungannya?
Pembayaran utang berdasarkan amortisasi terdiri atas pembayaran bunga dan pembayaran pokok pinjaman. Sama dengan prinsip utang pada umumnya, bunga akan semakin berkurang apabila Anda membayar pokok pinjaman yang lebih besar. Nah, berikut ini adalah langkah perhitungan amortisasi di bulan pertama dan amortisasi untuk total pinjaman.
-
Cara menghitung amortisasi pinjaman bulan pertama
Hitung biaya amortisasi pinjaman bulan pertama secara berurutan supaya tak mengacaukan hasil hitungan. Tahap-tahap yang perlu diikuti, antara lain, mengumpulkan data, mempersiapkan kertas kerja, memperhitungkan pinjaman bulan dan total angsuran, mengalkulasikan cicilan bunga, menghitung cicilan pokok, serta memperhitungkan saldo pinjaman.
Baca juga: Ini 6 Langkah Mudah Menghitung Amortisasi
-
Kumpulkan data
Anda membutuhkan data sebelum memulai perhitungan. Data-data yang diperlukan, yakni suku bunga, pokok pinjaman, dan jangka waktu pinjaman. Sebagai contoh, pokok pinjaman sebesar 10 juta dengan suku bunga 6 persen dan waktu pinjaman 12 bulan.
-
Siapkan kertas kerja
Persiapkan kertas kerja agar bisa memudahkan perhitungan biaya amortisasi. Anda dapat menggunakan Microsoft Excel dan membuat beberapa kolom untuk data-data. Data yang dimaksud, antara lain, bulan, bunga, cicilan pokok, angsuran bunga, total cicilan, dan pokok pinjaman. Semua data tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam rumus.
-
Tentukan pinjaman bulan sebelumnya dan hitung jumlah angsuran
Gunakan rumus berikut ini:
P × [(i ÷ 12) / (1 – (1 + (i ÷ 12)) – t]
Keterangan:
- P ialah saldo pinjaman.
- t adalah total jangka waktu atau tenor.
- i adalah bunga.
Masukkan data-data sebelumnya ke dalam rumus seperti perhitungan berikut.
Rp10.000.000 × [(6% ÷ 12) / (1 – (1 + (6% ÷ 12)) – 12] = Rp860.664
Hasilnya, jumlah angsuran bulan pertama sampai bulan ke-12 adalah Rp860.664.
-
Hitung cicilan bunga
Berikut rumus yang dipakai untuk menghitung angsuran bunga:
Saldo Pinjaman Bulan Sebelumnya × Suku Bunga × (30/360) = Cicilan Bunga
Jika mengambil dari data sebelumnya maka angsuran bunga berjumlah:
Rp10.000.000 × 6% × (30/360) = Rp50.000
-
Hitung angsuran pokok
Terapkan rumus berikut ini!
Total Angsuran – Cicilan Bunga = Angsuran Pokok
Berdasarkan contoh data di atas, jumlah angsuran pokoknya senilai:
Rp860.664 – Rp50.000 = Rp810.664
-
Kalkulasi saldo pinjaman
Pokok pinjaman bisa dikalkulasikan dengan rumus berikut:
Saldo Pinjaman Bulan Sebelumnya – Angsuran Pokok = Saldo Pinjaman
Jadi, total pokok pinjaman sebesar:
Rp10.000.000 – Rp860.664 = Rp9.189.336
-
Cara menghitung amortisasi pinjaman keseluruhan
Hitung bulan kedua sampai bulan terakhir dengan rumus-rumus sebelumnya. Gunakan spreadsheet pada Microsoft Excel agar perhitungan lebih praktis. Anda dapat melihat saldo pinjaman yang makin berkurang per bulannya. Jadi, cicilan pokok semakin berkurang, sedangkan bunganya makin menurun. Ada pula hasil biaya amortisasi dengan pembayaran cicilan bunga yang mendekati angka nol. Sementara itu, total pokok pinjaman pada masa akhir pinjaman ialah Rp0.
Amortisasi adalah istilah yang perlu dipahami dalam dunia keuangan. Oleh karena itu, bacalah pembahasan di atas dengan cermat untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan. Cara perhitungannya pun telah diuraikan supaya Anda tidak salah dalam mengambil langkah. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Ajukan Pinjaman Sekarang dan Dapatkan Kemudahan Pinjaman Modal Usaha di Akseleran!
Dapatkan pinjaman dengan bunga kompetitif dan kemudahan proses pengajuan. Ajukan pinjaman untuk mengembangkan usahamu sekarang. Akseleran juga sudah terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected].
[…] setiap tahun diangsur sebesar Rp. 200.000 setia tahunnya, maka perusahaan tersebut telah melakukan amortisasi pinjaman sebesar Rp. 200.000 setiap […]
[…] Baca juga: Biaya Amortisasi serta Cara Perhitungannya […]
Comments are closed.