Mudik adalah salah satu tradisi yang biasa dilakukan oleh para pekerja di ibu kota saat memasuki libur panjang seperti lebaran idul fitri, lebaran idul adha, liburan akhir tahun dan libur-libur panjang lainnya. Mudik juga menjadi salah satu momen yang paling ditunggu mereka untuk berkumpul bersama keluarga untuk silaturahmi.
Namun, seperti yang kalian ketahui bahwa di tahun ini mungkin akan terasa berbeda mengingat pemerintah sudah melarang masyarakat untuk melakukan mudik di libur lebaran kali ini. Hal tersebut memang sebagai salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus Corona ke daerah.
Sejara “Mudik” di Indonesia
Berbicara mengenai mudik, hal tersebut memang sudah dilakukan sejak lama bahkan sejak zaman kerajaan kuno. Karena rutin menjadi kegiatan tahunan, hal ini akhirnya menjadi budaya turun temurun yang dilakukan oleh orang Indonesia. Lalu, sebenarnya awal mula kata “Mudik” itu seperti apa sih?
Mungkin Mudik identik kaitannya dengan lebaran, padahal di awal mulanya justru tidak ada sama sekali hubungan antara mudik dan lebaran. Karena awalnya Mudik berasal dari bahasa jawa yaitu “Mulih dilik” yang artinya pulang sebentar. Namun, lama kelamaan orang mengenal Mudik dan menyatukan mudik dengan kata udik yang artinya yaitu kampung halaman.
Di awal tahun 1970-an kata Mudik mulai dikenal dan akrab di telinga warga ibu kota. Hal tersebut dikarenakan memang mulai banyak orang daerah yang mencari peruntungan di Jakarta. Akhirnya istilah tersebut pun berkembang dan sering sekali digunakan hingga hari ini.
Negara Lain yang Memiliki Tradisi “Mudik”
Perlu diketahui bahwa tradisi mudik ini tidak hanya dimiliki oleh Indonesia. Beberapa negara seperti Bangladesh, India, bahkan China juga memiliki tradisi yang serupa seperti mudik di Indonesia. Mereka juga berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya untuk sejenak beristirahat dari hiruk pikuk ibu kota dan mengunjungi saudara di kampung halamannya.
Baca juga: Jadwal Puasa 2020 dari Akseleran
Namun, satu hal yang kadang sering dilupakan dari kegiatan ini yaitu adanya masalah setelah mudik yaitu membawa sanak saudara untuk ikut mencari kehidupan yang lebih baik di kota. Hal ini bisa menjadi permasalahan bagi kota yang didiami oleh pemudik tersebut.
Karena dengan membawa sanak saudara untuk mencari peruntungan di ibu kota dengan kondisi mereka yang belum dibekali kemampuan, ilmu serta hal lainnya yang memadai kadang menjadi permasalahan dan akhirnya menyebabkan peningkatan pengangguran di kota tersebut.
Terlepas hal tersebut, mudik adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga silaturahmi antara sesama manusia tetap terjaga. Tapi satu hal lainnya yang perlu diingat yaitu jangan sampai menghabiskan seluruh dana yang sudah dikumpulkan untuk mudik, sisakan untuk ditabung atau untuk melakukan pengembangan dana.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 12% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].