Tujuan seseorang berbisnis tak lain demi mendapat keuntungan alias profit. Untuk memperoleh keuntungan, ada jumlah uang yang didapat melalui hasil penjualan barang atau dagangan selama periode tertentu. Omzet adalah jumlah uang secara keseluruhan dari penjualan barang tersebut.
Sementara, profit diperoleh dari omzet dikurangi modal yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Sampai sini sudah terlihat perbedaan antara omzet dan profit. Sebagian pelaku usaha belum memahami penggunaan istilah ini, sehingga terjadi salah kaprah yang bisa menimbulkan perbedaan persepsi. Supaya kamu bisa membedakan keduanya, mari simak uraian mengenai apa itu omzet dan profit.
Apa itu Omzet?
Seperti telah dipaparkan di atas, omzet adalah sejumlah nilai total dari penjualan produk dalam suatu kurun waktu tertentu. Kamu bisa memadankan istilah omzet dengan pendapatan kotor karena pendapatan tersebut belum dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk modal, seperti biaya produksi, gaji pegawai, dan biaya operasional lainnya.
Nilai omzet ebuah perusahaan kerap jadi patokan menilai golongan perusahaan tersebut, apakah skala kecil, menengah, atau besar. Namun, angka yang muncul dalam omzet masih hitungan kasar, sehingga belum mencerminkan keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan sebenarnya.
Kamu bisa memahami omzet melalui contoh ilustrasi berikut. Sebuah toko mainan mampu menjual ratusan produk pada bulan Januari 2020 dan memperoleh omzet seperti tertera dalam tabel berikut.
No. | Produk Terjual | Unit | Harga Satuan | Total Penjualan |
1. | Boneka | 100 | Rp100.000 | Rp10.000.000 |
2. | Mobil-mobilan | 50 | Rp30.000 | Rp1.500.000 |
3. | Mainan edukasi | 20 | Rp50.000 | Rp1.000.000 |
Total Omzet | Rp12.500.000 |
Tabel di atas menunjukkan, total omzet adalah Rp12.500.000. Ini merupakan pendapatan kotor toko mainan itu pada bulan Januari 2020.
Apa Itu Profit?
Sementara itu, profit merujuk pada nilai jual suatu produk sesudah dikurangi biaya modal. Suatu nilai disebut profit jika sudah bersih atau dikurangi berbagai komponen biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi atau memasarkan produk. Beberapa komponen biaya tersebut antara lain biaya produksi, gaji karyawan, biaya pengiriman barang, dan biaya pemasaran.
Profit menyatakan nilai sebenarnya dari keuntungan yang diperoleh perusahaan, sehingga disebut juga pendapatan bersih. Sekarang coba kita terapkan pada ilustrasi toko mainan di atas. Toko mainan tersebut mengambil produk mainan yang dijual dari penjual grosiran dengan perincian harga sebagai berikut.
No. | Produk | Unit | Harga Eceran | Total Penjualan |
1. | Boneka | 100 | Rp75.000 | Rp7.500.000 |
2. | Mobil-mobilan | 50 | Rp20.000 | Rp1.000.000 |
3. | Mainan edukasi | 20 | Rp25.000 | Rp500.000 |
Total Modal Pembelian | Rp9.000.000 | |||
Biaya Operasional (gaji karyawan, listrik, pengiriman) | Rp2.000.000 |
Maka, kita dapat menyimpulkan profit yang diperoleh toko mainan itu pada bulan Januari 2020 adalah Rp1.500.000 yang didapat melalui perhitungan berikut:
Total omzet – total modal pembelian – biaya operasional =
Rp12.500.000 – Rp9.000.000 – Rp2.000.000 = Rp1.500.000
Omzet dan Profit dari Kacamata Bisnis
Nah, kamu sekarang sudah memahami apa itu omzet dan profit. Dari kacamata bisnis, omzet dan profit sama-sama perlu diraih semaksimal mungkin. Namun, besaran omzet atau profit juga bisa kamu sesuaikan dengan tipe bisnis yang dijalani. Begini penjelasan singkatnya.
-
Cara Meraih Omzet Besar
Omzet besar bisa kamu dapatkan ketika menjalani bisnis yang menjual produk dengan perputaran persediaan cepat. Produk tersebut biasanya memiliki tanggal kedaluwarsa singkat, seperti kue, roti, atau produk kuliner lainnya. Kamu harus melakukan penjualan secara cepat karena jika produk tidak laku, justru rugi yang didapat, bukan omzet.
Selain itu, kamu harus mampu mengukur arus kas dan profit dengan cemat agar bisnismu tidak langsung merugi karena angka penjualan yang lambat. Contohnya, saat kamu baru memulai usaha kuliner, kamu bisa membuka pre order demi menjaga kualitas makanan yang dijual. Jadi, kamu hanya membuat sesuai pesanan agar tidak ada makanan yang terbuang karena tidak laku.
-
Cara Mendapat Profit Besar
Apabila kamu mengincar profit besar, bisnis dengan produk pasar ritel bisa dilirik. Pilih produk yang tidak mempunyai waktu kedaluwarsa, sehingga kamu bisa membuat stok barang untuk jangka waktu tertentu. Konsekuensinya, pelaku bisnis dengan orientasi profit besar akan bertarung dalam kompetisi ketat. Kamu harus bekerja ekstra keras dalam pemasaran supaya produkmu bisa bersaing dengan produk sejenis di pasaran.
Meskipun demikian, omzet dan profit bisa diperoleh berbarengan jika angka penjualan bisnis terus meningkat dan perusahaan punya arus kas yang sehat. Namun, ini butuh ketelitian dan kecermatan dalam mengelola keuangan perusahaan. Yuk, terus belajar bagaimana mengelola bisnis supaya usahamu semakin berkembang!
Baca juga: Pinjaman Modal Usaha di Akseleran Mudah, Aman dan Menguntungkan!
Ajukan Pinjaman Sekarang dan Dapatkan Kemudahan Pinjaman Modal Usaha di Akseleran!
Dapatkan pinjaman dengan bunga kompetitif dan kemudahan proses pengajuan. Ajukan pinjaman untuk mengembangkan usahamu sekarang. Akseleran juga sudah terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected].
[…] Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), omset memiliki pengertian. Yakni uang hasil penjualan barang tertentu selama suatu masa […]
[…] tahun. Jumlah ini bergantung pada kebijakan brand masing-masing dan tidak akan terpengaruh oleh omzet yang kalian dapatkan. Jadi, berapapun omzet kalian baik tinggi maupun rendah, Pilaris tetap harus menyetorkan franchise […]
[…] kecil, yang berarti bahwa mereka seringkali memiliki tim yang lebih kecil, aset yang terbatas, dan omzet yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan besar. UMKM juga sering kali didirikan oleh […]
Comments are closed.