Ganda Rusli, Chief Risk Officer Baru Akseleran

0
4764
Ganda Rusli, Chief Risk Officer Akseleran

“Jika tahun ini saya tidak ke Fintech, mungkin akan ketinggalan kereta. Saya tidak ingin ketinggalan ilmu pengetahuan secara nyata di Fintech. Dan dengan pengalaman saya di Perbankan selama ini, saya optimistis bisa mengkolaborasikannya di dunia Fintech,” ujar Ganda Raharja Rusli.

Kini, pria yang lahir di Bandung pada 23 Oktober 1973 tersebut telah resmi bergabung di PT. Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia sebagai Chief Risk Officer (CRO) per 2 Januari 2020. Ganda, demikian panggilan akrabnya, sudah malang melintang di industri perbankan selama 22 tahun lamanya dan rekam jejak terakhirnya sebelum berlabuh ke Akseleran adalah di Commonwealth Bank Indonesia.

Ibarat sebuah permainan sepak bola, Ganda memimpin timnya di Departemen Risk sebagai pemain belakang utama yang turut bertanggung jawab penuh untuk memitigasi risiko agar gawangnya tidak kebanjiran gol. Sebagai catatan, per akhir Desember 2019, tingkat risiko kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) Akseleran berada di angka 0,76 persen dari total penyaluran pinjaman usaha. 

Adapun total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di sepanjang tahun 2019 berhasil menembus sebesar Rp706 miliar, atau tumbuh empat kali lipat dibandingkan realisasi tahun 2018 yang mencapai Rp210 miliar. Apabila dihitung sejak 2017, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp966 miliar.

Ganda menjelaskan, keputusan Akseleran untuk mengimplementasikan credit insurance adalah langkah yang sangat tepat. Ke depan, kata dia, yang sangat memungkinkan lagi adalah akan menambahkan dengan cara memilih segmen-segmen peminjam (borrower) yang selama ini dihindari oleh perbankan.

“Jangan lupakan Standart Operational Procedure (SOP). Di perbankan ini menjadi kekuatan yang penting sehingga kita pun harus biarkan proses kredit yang berjalan sesuai dengan SOP, jangan terlalu banyak berkreatif. Ini untuk membantu teman-teman yang melakukan proses di bagian kredit maka nanti untuk cara kerjanya adalah 40% bisa sisi kreatif dan selebihnya harus fixed dengan mengacu kepada SOP,” terang pria yang mengawali kerjanya di Citibank Jakarta untuk bagian manajemen risiko pada 1997 hingga 2004.

Menurutnya, dunia Fintech memiliki kemiripan dengan bank, yakni sama-sama memberikan pinjaman. Namun, kata dia, yang perlu dicermati jika di bank kita bisa belajar dari kesalahan dan kekurangannya sedangkan di Fintech seharusnya bisa jalan lebih cepat dengan pengertian dalam menjalani prosesnya pun harus bisa belajar lebih cepat. 

“Jangan sampai kita kecemplung dengan masalah yang sudah dialami oleh perbankan. Terutama Fintech itu identik dengan penggunaan teknologinya, bagaimana kita bisa mengatasi hal tersebut. Meski demikian, untuk perbankan sudah memiliki banyak pengalaman dimana salah satunya menghadapi krisis moneter namun menjadi overprotected yang hasilnya kegiatan itu menimbulkan biaya yang cukup besar dan menjadikan kesulitan buat bank itu sendiri. Untuk itu, saya akan mencoba kembangkan di Akseleran agar tidak seperti itu, dan berharap upaya yang saya lakukan bukan hanya menjadi terobosan positif melainkan juga bisa menjadi added value,” ungkap Ganda.

Di sisi lain, pria yang memiliki hobi traveling dan joging ini, menyampaikan bahwa ke depan bank dan Fintech harus dapat berkolaborasi. “Saya happy bisa diberikan kesempatan dengan bergabung di Akseleran sebagai salah satu Fintech P2P Lending terbaik di Indonesia dan berharap dapat memberikan kontribusi nyata khususnya dalam memitigasi risiko kredit macet agar tetap stabil di rasio yang rendah,” ungkap Ganda, lulusan ITB Bandung jurusan Matematika Statistik tahun 1992. 

Rekam Jejak Perbankan: 

  • 1997, Citibank Jakarta, bagian manajemen risiko selama tujuh tahun
  • ABN Amro Indonesia, bagian manajemen risiko dan analisis data selama dua tahun
  • GE Finance, bagian credit policy selama dua tahun
  • Selama 2007-2010, bekerja di bank terbesar di Arab Saudi
  • Kembali ke Jakarta, sebagai Direktur Kredit dan Operasional di Bank Sampoerna
  • ANZ selama dua tahun
  • Commenwealth Bank Indonesia selama tiga tahun

    Hobi: Traveling dan joging. Khusus traveling di dalam negeri, seperti adventure, diving outdoor ke Labuan Bajo. Jika di luar negeri, ke negara-negara yang memiliki empat musim dan tervaforit adalah ke Amerika Serikat dan negara di Eropa Timur

 

Ganda Rusli, Chief Risk Officer Akseleran

Moto Hidup: 

“Jangan pernah berhenti untuk memperbaiki diri. Jika tidak, hidup kita selesai”