Tujuan melakukan investasi adalah mempersiapkan masa depan dengan kondisi keuangan yang lebih baik. Karenanya segala persiapan untuk investasi juga diperlukan, salah satunya memilih jenis investasi yang cocok dan sesuai dengan preferensimu. Cocok dan sesuai preferensi juga harus didukung dengan investasi yang aman untuk menekan risiko yang ada dalam investasi.
Salah satu investasi yang bisa jadi pertimbangan adalah reksadana pasar uang. Investasi yang satu ini memiliki proses investasi yang relatif mudah, karena kamu hanya tinggal mengumpulkan sejumlah dana lalu berikan kepada manajer Investasi untuk mengelola dana tersebut di pasar uang.
Reksadana Pasar Uang
Dalam Reksadana Pasar Uang, Manajer Investasi mengelola dana untuk dibelikan produk instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.
Dalam reksadana pasar uang ini jumlah uang yang telah kamu berikan kepada manajer investasi akan dikonversi ke dalam bentuk unit reksadana atau yang biasa disebut dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Unit reksadana tersebut peningkatannya dan penurunannya akan bergantung pada keuntungan atau kerugian yang dialami Manajer Investasi dan kondisi keuangan dalam maupun luar negeri.
Reksadana pasar uang adalah salah satu jenis investasi yang aman dibandingkan beberapa jenis reksadana lainnya namun memang dari segi keuntungan pun tidak sebesar yang lainnya. Lalu, apa saja sih yang bisa didapatkan dalam reksadana pasar uang?
Keuntungan Reksadana Pasar Uang
-
Keuntungan Relatif Lebih Tinggi
Jika kamu memilih investasi lainnya seperti pada deposito, maka keuntungan maksimal yang dapat kamu terima berkisar 4% hingga 7%. Nah, apabila kamu memilih reksadana pasar uang, kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Karena pada pasar uang, perputaran dananya tidak hanya berfokus pada satu jenis produk investasi, sehingga kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik lebih terbuka lebar.
-
Dimulai dari Nominal yang Lebih Rendah
kamu dapat memulai hanya dengan Rp100 ribu. Hal ini tentu sangat mempermudah mereka yang masih pemula dalam dunia investasi sehingga bisa mempelajari reksadana pasar uang dengan nominal yang rendah.
-
Penarikan Dana Fleksibel
Di beberapa instrumen investasi penarikan dana saat berinvestasi adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Pada deposito contohnya, jika kamu melakukan penarikan dana sebelum waktu yang disepakati, maka kamu akan dikenakan denda. Namun, pada reksadana pasar uang penarikan dana terbilang lebih fleksibel.
-
Tidak Ada Jangka Waktu
Apapun instrumen investasi yang kamu pilih pastikan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan investasimu. Hal ini sangat penting agar menghindari terkena denda apabila kamu melakukan penarikan dana sebelum jangka waktu yang telah disepakati.
Namun, pada reksadana pasar uang kamu tidak lagi perlu pusing memikirkannya, karena kamu dapat melakukan penarikan kapanpun. Bahkan jika kamu membutuhkan dana mendadak, sementara kamu baru melakukan investasi kurang dari 1 minggu, kamu pun kamu tetap bisa melakukan penarikan karena reksadana pasar uang memiliki likuiditas yang baik.
Jadi, di pada reksadana ini tidak ada jangka waktu pasti seperti beberapa instrumen investasi lainnya.
Baca juga : Ini 4 Jenis Reksadana Beserta Jangka Waktu dan Risikonya!
Kekurangan dari Reksadana Pasar Uang
Setelah berbicara mengenai hal positif yang dapat kamu rasakan saat menggunakan reksadana pasar uang, maka kamu juga harus mengetahui kekurangan yang ada dalam investasi tersebut seperti di bawah ini.
-
Risiko
Sebelumnya kita sudah berbicara sedikit bahwa reksadana pasar uang relatif aman. Namun tidak sepenuhnya aman. Manajer investasi yang melakukan perputaran dana pada pasar uang tentu tetap memiliki risiko dalam perputaran yang dilakukannya. Apabila terjadi, maka sudah pasti kamu akan mengalami kerugian pada investasimu. Hanya saja memang kerugian tersebut tidak terlalu besar, karena sudah diatur yaitu maksimal hanya menaruh 10% pada masing-masing jenis pasar uang.
-
Nilai Keuntungan Tidak Pasti
Pada reksadana pasar uang tidak dapat diprediksi berapa keuntungan yang dapat kamu terima. Dengan adanya fluktuasi bunga ini, kamu dapat menikmati keuntungan yang baik atau malah kamu dapat mengalami kerugian. Ini kembali lagi kepada Manajer Investasi kamu, apakah ia cermat dalam memilih jenis produk investasinya.
Diversifikasi Pada Investasi Reksadana Pasar Uang
Seperti yang kita ketahui bahwa diversifikasi pada setiap instrumen investasi merupakan hal yang wajib dilakukan selain untuk menekan risiko yang ada tentunya dengan diversifikasi hasil dari investasi yang dilakukan juga dapat lebih optimal. Tetapi ingat sebelum melakukan diversifikasi kamu perlu memahami bagaimana melakukan diversifikasi yang tepat dan benar sehingga hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari semua pembahasan yang sudah kita bahas di atas mungkin kembali kepada apakah investasi reksadana pasar uang ini aman? Ingat! tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko bahkan investasi yang dianggap paling aman juga tentunya pasti memiliki risiko di dalamnya. Namun, secara umum dibandingkan produk reksadana yang lain, reksadana pasar uang yang tergolong aman.
Tetapi jangan lupakan juga untuk lebih cermat dalam memilih Manajer Investasi agar dapat memberikan pengaruh bunga yang lebih baik. Yang terpenting dalam berinvestasi adalah kamu harus pandai melihat kondisi keuangan serta menentukan pilhanmu.
Cara Memulai Reksadana Pasar Uang yang Mudah Bagi Pemula
- Memilih platform transaksi reksadana. Ada yang berupa website atau aplikasi mobil
- Mendaftar terlebih dahulu menjadi investor di platform reksadana tersebut
- Pilih reksadana pasar uang. Kamu bisa menentukan pilihanmu setelah membaca Fund Fact Sheet
- Beli reksadana pasar uang yang telah kamu pilih. Pembelian bisa melalui transaksi langsung atau dengan deposit dana terlebih dahulu, tergantung dari platformnya. Kamu bisa membeli reksa dana pasar uang di Akseleran!
Coba juga pengembangan dana di P2P Lending Akseleran
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
[…] jenisnya investasi ini memiliki banyak ragam diantaranya, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana […]
[…] Pendapatan Tetap – Ada empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana saham, reksadana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran. Perbedaan jenis reksa dana […]
[…] tahu jenis-jenis dari reksa dana itu sendiri. Reksa dana ini memiliki jenis dan ragamnya mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, index, campuran, dan lainnya. Perbedaannya ada pada tingkat risiko serta […]
[…] banyak macamnya seperti reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang. Di Indonesia sendiri dari segi keuntungan reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang […]
[…] sebagai tujuan investasi jangka panjang. Waktu di atas 7 tahun dinilai ideal. Sementara, reksa dana pasar uang bisa dipilih jika kamu ingin berinvestasi kurang dari 2 tahun alias jangka […]
[…] Biasanya juga mereka melakukan investasi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan memilih investasi yang rentang waktunya panjang. Contoh investasi untuk mereka yang Risk Averse ini adalah investasi properti atau Reksadana Pasar Uang. […]
[…] Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan ke dalam portofolio investasi, seperti saham, obligasi, pasar uang dan […]
[…] dana saham. Reksa dana saham merupakan salah satu jenis investasi reksa dana. Selain itu, ada reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran. Untuk mengetahui jenis investasi reksa dana […]
Memang menarik dibandingkan dengan crypto yang rentan rugi. Saya saja baru memulai investasi di Bibit Reksadana.