Tanggal 1 mei, merupakan hari buruh internasional atau yang biasa juga disebut May Day. tetapi sudah tahu belum sejarah dari hari buruh itu sendiri? Karenanya kita akan bahas itu bersama-sama. Sebelum kita flashback ke belakang kita akan membahas sedikit mengenai hari buruh di era sekarang.
Pada era sekarang, baik di Indonesia maupun di belahan negara lainnya hari butuh dijadikan sebagai hari dimana para pekerja dapat menyampaikan pendapatnya ataupun melakukan protes. Protes tersebut muncul karena pendapat yang dikeluarkan oleh para pekerja kepada pemerintah. Hal ini sebenarnya wajar dilakukan, tetapi tetap sesuai dengan tata tertib dan tidak melakukan hal yang anarkis.
‘May Day’ di Indonesia!
Di Indonesia sendiri pada awalnya Hari Buruh ini banyak sekali dikaitkan dengan hal yang negatif salah satunya pada saat pemerintahan presiden ke-2 Republik Indonesia presiden Soeharto, yang pada saat itu sering sekali dikaitkan dengan komunisme. Bukan tanpa alasan, karena saat masa tersebut Hari Buruh sering sekali digunakan oleh SOBSI/PKI. Karena itu juga pada masa tersebut Hari Buruh ditiadakan.
Kementerian Tenaga Kerja yang kita kenal sekarang, pada era Soeharto sempat memiliki nama Kementerian Perburuhan karena muncul masalah itu nama tersebut langsung diubah oleh Presiden ke-2 saat itu Soeharto menjadi Departemen Tenaga Kerja. Awaloedin Djamin juga saat itu ditunjuk menjadi Menteri Tenaga Kerja.
1 Mei 1966, serikat buruh yang memiliki massa cukup banyak dan memiliki serikat yang kuat dan solid akhirnya menikmati perayaan pertamanya bersama Menteri Awaloedin untuk memperingati Hari Buruh Internasional.
Titik Balik Hari Buruh di Indonesia!
Tanggal 1 Mei 2000, para buruh dan pekerja di Indonesia melakukan protes dan demonstrasi besar-besaran. Buruh menyampaikan berbagai macam tuntutannya saat itu dan salah satu tuntutannya itu adalah untuk membuat 1 mei kembali dijadikan hari libur nasional. Selain itu, aksi demonstrasi ini juga diikuti dengan aksi mogok kerja selama satu minggu.
Tetapi semua tuntutan itu tidak dikabulkan. Karena itu, para pekerja dan buruh seringkali tetap mengadakan demo ataupun mogok kerja terutama saat 1 mei tersebut. Pada tahun 2013 barulah, Susilo Bambang Yudhoyono selaku presiden saat itu menetapkan bahwa 1 mei sebagai hari libur nasional.
Penghargaan Atas Kerja Keras Pekerja dan Buruh!
Walaupun tuntutan buruh atau pekerja itu banyak dan menimbulkan pro kontra, tetapi tuntutan utamanya adalah yaitu upah layak dan menghapus sistem outsource yang saat ini masih banyak dan kedepannya dapat dihapuskan secara bertahap untuk memberikan rasa tenang dan status yang lebih baik dalam kedepannya.
Karena itu apapun profesinya tentu semua memiliki tujuan untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Kehidupan yang lebih baik di kemudian hari dituju dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan mempersiapkan tabungan atau melakukan investasi untuk masa depan.
Nikmati Hasil Kerja Keras Hari Ini Untuk Masa Depan!
Menikmati hidup yang lebih baik di masa depan adalah hak semua orang, Untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik kamu bisa gunakan Akseleran, karena di Akseleran kamu bisa mendapatkan hingga 16% per tahun dari setiap dana yang kamu keluarkan untuk membantu para UKM. Selain dapat mempersiapkan masa depan, kamu juga dapat membantu para UKM yang membutuhkan dana untuk pengembangan usahanya. Akseleran juga memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu yang dapat kamu gunakan untuk memulai pendanaan awal kamu, dengan kode promo BLOG100.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
[…] dari https://www.akseleran.co.id/blog/hari-buruh/, pada tanggal 1 Mei 2000, para buruh kembali melakukan aksi protesnya kepada pemerintah. Para buruh […]
[…] Titik balik hari buruh di Indonesia, setiap tanggal 1 Mei selalu marak diperingati dengan demonstrasi. Tahun 2000, para buruh dan pekerja di Indonesia melakukan protes dan demonstrasi besar-besaran. Buruh menyampaikan berbagai macam tuntutannya saat itu dan salah satu tuntutannya itu adalah untuk membuat 1 Mei kembali dijadikan hari libur nasional. Selain itu, aksi demonstrasi ini juga diikuti dengan aksi mogok kerja selama satu minggu. Tetapi semua tuntutan itu tidak dikabulkan. Karena itu, para pekerja dan buruh seringkali tetap mengadakan demo ataupun mogok kerja terutama saat 1 Mei tersebut. Pada tahun 2013 barulah, Susilo Bambang Yudhoyono selaku presiden saat itu menetapkan bahwa 1 Mei sebagai hari libur nasional. […]