Untuk mencapai kebebasan finansial, terutama di masa yang akan datang, ada banyak jalan yang bisa Anda tempuh. Investasi adalah alternatif yang kini sedang digemari oleh para Milenial dan Gen-Z.
Ini karena investasi mampu menjadi passive income dengan skala berlainan, tergantung jenis instrumennya. Namun umumnya, Anda belum dapat menikmati hasilnya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, mari mengenalnya lebih mendalam.
Apa Itu Investasi?
Makna investasi adalah penanaman modal untuk membeli surat berharga maupun aset lainnya demi memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. Asal kata investasi dari bahasa Italia “investire” yang artinya menggunakan atau memakai.
Oleh karena itu, umumnya modal maupun aset untuk investasi dipercayakan kepada lembaga tertentu. Selanjutnya, lembaga tersebutlah yang mengelola aset, sehingga dapat memberikan hasil atau return.
Namun jangan mencampuradukkan dengan tabungan ya, karena kedua hal tersebut berbeda. Untuk lebih jelasnya, perbedaan tabungan dan investasi adalah sebagai berikut:
Keterangan | Tabungan | Investasi |
Tujuan | Jangka Pendek | Jangka Panjang |
Risiko | Rendah | Tergantung Jenis Instrumen |
Proteksi Inflasi | Relatif Minim | Lebih Baik |
Profit | Kecil | Cukup Besar |
Likuiditas | Kapan Saja | Cenderung Lama dan Sulit |
Secara ringkas, perbedaan tabungan dan investasi terletak dari tujuan seseorang melakukannya. Tujuan tabungan ialah saving money demi kebutuhan di masa yang akan datang. Sementara tujuan investasi adalah menambahkan value pada aset.
Jenis-Jenis Investasi
Bagaimana, apakah tertarik untuk mengalihkan sebagian aset ke instrumen investasi selagi muda? Di Indonesia sendiri, ada berbagai instrumen investasi yang sudah cukup umum. Berikut beberapa jenisnya:
1. Emas
Masih ada sebagian orang yang merasa baru merasa puas dan mantap hati saat berinvestasi secara fisik. Jika Anda juga termasuk tipe seperti ini, maka emas merupakan alternatif yang baik.
Selain ada bentuk fisik yang dapat Anda lihat setiap saat, harga emas juga sangat jarang anjlok. Namun ingat, bahwa emas merupakan jenis investasi jangka panjang atau minimal 5 sampai 10 tahun.
2. Properti
Bisnis dalam bidang properti memang senantiasa menggiurkan karena mampu menghasilkan banyak uang. Bagaimana tidak, semakin hari harga tanah dan bangunan terus merangkak naik.
Bukan tidak mungkin, properti yang Anda miliki akan dihargai hingga beberapa kali lipat di kemudian hari. Jelas ini sangat menggiurkan, tetapi menunggu sampai nilainya naik pun tidak sebentar.
Baca juga: 4 Tips Investasi Properti bagi Pemula
3. Saham
Secara garis besar, saham sendiri ialah bukti kepemilikan atas perusahaan tertentu yang terbagi menjadi beberapa surat. Itu berarti saat membeli beberapa lembar saham, Anda juga mempunyai sebagian dari perusahaan yang menerbitkannya.
Investasi saham adalah instrumen yang mempunyai potensi memberikan hasil tinggi, sehingga wajar jika sangat populer. Sayangnya, hasil tersebut pun sebanding dengan risiko yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.
4. Obligasi
Serupa dengan saham, obligasi juga berupa surat. Bedanya obligasi berisikan utang baik dalam jangka waktu panjang ataupun menengah, tetapi dapat diperjualbelikan. Obligasi termasuk instrumen dengan pendapatan tetap serta tingkat risikonya cenderung stabil.
5. Deposito
Jika melihatnya melalui sisi konsep, deposito ini cukup mirip seperti tabungan. Bedanya, suku bunga deposito lebih tinggi serta ada batas waktu pengambilan modal. Sebelum jatuh tempo tiba, jangan berharap dapat mengambil uang tersebut.
6. Reksa dana
Secara singkatnya, investasi reksa dana adalah instrumen yang mengumpulkan beberapa investor, kemudian disalurkan ke pasar modal. Jenisnya sangat beragam, seperti reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, index, dan lain-lain.
Cara Memilih Investasi Sesuai Tujuan & Profil Risiko
Perawatan yang baik akan membuat pohon berbuah banyak dan manis. Begitu juga investasi. Investasi terbaik adalah ketika Anda dapat menempatkan aset pada instrumen yang tepat dan mengelolanya dengan cermat.
Investasi apa yang paling menguntungkan? Sebelum Anda memulai, Anda wajib mengenali profil risikonya lebih dulu. Profil risiko sendiri merupakan sebuah indikator yang memberi informasi tentang tingkat toleransi seorang investor terhadap risiko.
Jangan cemas, berikut beberapa cara untuk memilih instrumen sesuai profil risiko:
1. Sesuaikan Umur
Seseorang yang masih berusia muda memiliki harapan untuk melakukan investasi dengan tingkat risiko tinggi. Rentang waktunya pun dapat mencapai 5 tahunan atau bahkan lebih, selaras dengan harapan return.
2. Kenali Kondisi Keuangan
Kondisi finansial sangat memengaruhi tingkat profil risiko investasi, karena return tinggi juga sebanding dengan besarnya modal. Jika pendapatan tidak terlalu besar, pilihlah investasi yang cocok untuk pemula.
3. Pertimbangkan Jumlah Tanggungan
Hindari untuk memilih instrumen dengan return tinggi, jika Anda mempunyai banyak tanggungan. Sebaliknya, jika masih single, manfaatkan waktu tersebut untuk meningkatkan jumlah investasi.
Langkah Praktis Memulai Investasi dengan Aman dan Efektif
Dengan menerapkan beberapa langkah di atas, Anda akan memperoleh instrumen investasi yang menjanjikan. Kini tiba saatnya untuk memulai investasi dengan menerapkan beberapa langkah praktis berikut:
1. Tentukan Jangka Waktunya
Sebelum melangkah lebih jauh, Anda harus menentukan jangka waktu investasi dahulu. Apakah Anda akan menginvestasikan aset dalam jangka panjang, menengah, atau justru pendek?
Pemilihan tujuan ini akan menentukan instrumen mana yang tepat sasaran, tetapi tetap menghasilkan. Misal untuk jangka panjang, investasi emas adalah solusinya, karena jarang terimbas inflasi.
2. Pertimbangkan Risiko
Berbicara soal keuntungan, setiap orang tentu akan merasa bergembira, bukan? Namun bagaimana dengan risiko investasi, apakah Anda siap menanggungnya apabila terjadi secara tiba-tiba?
Pada dasarnya, return selalu berjalan selaras dengan risiko yang mungkin terjadi. Jika Anda berani mengambil return tinggi, maka sebaiknya juga bersiap-siap untuk menghadapi risiko.
3. Hitung Perkiraan Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga jasa dan barang yang berkelanjutan, sehingga nilai alat tukar menjadi menurun. Peristiwa ini turut memengaruhi return yang Anda peroleh, sehingga pilihlah instrumen dengan suku bunga di atas laju inflasi.
4. Sesuaikan dengan Keuangan
Investasi memang dapat memberikan Anda pendapatan, tetapi kurang tepat jika menjadikannya sebagai penopang hidup yang utama. Sebaliknya, gunakan uang dingin untuk berinvestasi, sehingga tidak mengganggu cash flow.
Tips Mengoptimalkan Keuntungan dan Mengurangi Risiko Investasi
Agar investasi dapat memberi return tinggi, tentu membutuhkan strategi yang tepat sasaran. Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan keuntungan serta mengurangi risiko investasi:
1. Sehat Finansial
Pertama-tama, pastikan jika keuangan Anda dalam kondisi yang sehat. Artinya, semua kebutuhan berada dalam pos masing-masing, termasuk dana darurat. Persiapan masa depan memang penting, tetapi jangan sampai kebutuhan lain terabaikan.
2. Siapkan Modal
Saat menyusun laporan keuangan, jangan lupa untuk membuat pos untuk investasi secara tersendiri. Pisahkan pos tersebut dari dana darurat maupun tabungan, karena hal tersebut punya fungsi masing-masing.
Jika memungkinkan, buatlah rekening khusus investasi saja. Hal ini bertujuan, agar dana tersebut tidak tercampur dengan kebutuhan lain, sehingga nominalnya terus berkurang tanpa Anda sadari.
3. Diversifikasi Investasi
Adapun makna diversifikasi adalah pembagian modal ke dalam beberapa instrumen investasi, agar hasil lebih maksimal. Tindakan ini dapat meminimalkan risiko, karena setiap instrumen saling melengkapi satu sama lain.
4. Pastikan Legalitas Perusahaan Investasi
Saat ini ada banyak lembaga atau perusahaan yang menawarkan produk investasi, baik berupa bank maupun bukan. Sebelum memercayakan modal, sebaiknya Anda cek status legalitas lembaga tersebut terlebih dahulu.
Kesimpulan
Kunci utama keberhasilan investasi adalah tingkat konsistensi dalam melakukannya, karena segala sesuatu memerlukan proses. Anda masih merasa bingung mau mulai menginvestasikan modal ke mana?Tidak perlu lagi, karena Anda dapat memulainya bersama Akseleran, yakni platform penghubung pemodal dan pengusaha. Di sini, Anda bebas menentukan instrumen investasi dengan tim yang siap mendampingi setiap saat. Mari membuktikan kredibilitasnya.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].