Belakangan ini jagat sosial media ramai memperbincangkan Quiet Quitting. Quiet quitting atau berhenti diam-diam adalah sebutan metode seseorang yang bekerja seadanya, melakukan pekerjaan sesuai bayaran dan menolak pekerjaan tambahan tanpa bonus. Di lain sisi, quiet quitting bisa berarti memandang pekerjaan atau tempat bekerja secara apatis sehingga seseorang bersikap pasif dan kurang inisiatif. Lalu apa yang menjadi pemicu quiet quitting?
- Pandemi yang mengubah kebiasaan hidup.
- Burnout dengan rutinitas di pekerjaan
- Lebih memprioritaskan kebahagiaan dibanding karir
- Lingkungan kerja yang minim apresiasi dan tidak aman
- Mengutamakan work-life balance
Quiet quitting memang bisa menjadi cara untuk melindungi kesehatan mental dan fisik di lingkungan kerja yang toxic. Namun perlu diingat bahwa quiet quitting ini tidak bisa berlaku untuk semua sektor pekerjaan.
Dalam menyikapi fenomena ini sejatinya kita harus lebih berhati-hati. Sebab bertahan dalam ritme bekerja yang seadanya bisa bikin kita malah kehilangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]
Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut