Mudahnya Mengajukan Pinjaman di Akseleran Dengan Invoice Financing

14
11700
Invoice financing

Saat ini terdapat sekitar lebih dari 60 juta Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Banyak dari UKM ini bertransaksi secara Business-to-Business (B2B), yang dalam proses transaksinya akan ada invoice sebagai bentuk penagihan pembayaran atas barang/jasa yang telah diberikan. Invoice adalah salah satu dokumen penting dalam perjanjian jual beli.

Salah satu kendala dari para pengusaha maupun pebisnis adalah menunggu pembayaran dari invoice ini. Padahal, mereka membutuhkan dana tersebut untuk kembali digunakan sebagai modal kerja atau mengembangkan usaha. Jika terlalu banyak pelanggan dari UKM terlambat membayar invoice, maka cashflow atau arus dana dari UKM tersebut sudah pasti terganggu. Namun, bagaimana jika invoice pembayaran tersebut bisa menjadi dana cepat untuk usaha kamu?

Invoice financing merupakan alternatif pembiayaan atau pinjaman modal usaha dengan invoice sebagai jaminannya. Dana tersebut dapat digunakan untuk kembali melancarkan operasional usaha atau bisnis. Selain itu, dana tersebut juga bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis. Jadi, ini dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk mendapatkan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan arus dananya.

Baca juga: Contoh Invoice Word dan Excel

Jadi, Apa Itu Invoice Financing?

Invoice financing merupakan alternatif pinjaman modal usaha jangka pendek bagi UKM dengan menggunakan invoice (yang belum terbayarkan) sebagai agunannya. UKM bisa menggunakannya untuk memperbaiki arus kas demi kelangsungan operasional atau mengembangkan usaha.

Lalu, apa sih perbedaan pengajuan pinjaman menggunakan Invoice Financing dan pengajuan pinjaman di Bank

Dengan menggunakan invoice financing sebagai jaminan tentu akan lebih memudahkan kamu dalam pengajuan pinjaman, karena jika pengajuan pinjaman kamu lakukan di Bank prosesnya akan lebih lama dan sulit.

Ketika sebuah usaha mengajukan pinjaman di Bank, biasanya pihak Bank akan meminta agunan berupa fixed asset seperti tanah & bangunan. Agunan seperti ini biasanya tidak dimiliki oleh sebagian besar UKM di Indonesia. Di kondisi seperti inilah pembiayaan invoice financing berperan membantu UKM.

Setiap UKM yang bertransaksi B2B biasanya akan memiliki invoice, sehingga invoice financing membuka peluang lebih besar untuk para UKM ini dalam mendapatkan pinjaman usaha karena hanya cukup menjaminkan invoicenya saja.

Baca Juga : Pinjaman Modal Usaha di Akseleran Mudah, Aman dan Menguntungkan!

Proses Invoice Financing di Akseleran

Salah satu penyedia pinjaman usaha berbasiskan invoice adalah platform Peer-to-Peer (P2P) Lending Akseleran. Lebih dari 50% nilai portofolio pinjaman UKM di Akseleran menggunakan invoice financing.

Syarat mendapatkannya pun cenderung fleksibel. Jika sebuah UKM sudah memiliki invoice, maka UKM tersebut dapat langsung mendaftar di Akseleran dan mengajukan pinjaman. Setelah invoice tersebut selesai dianalisis dan dinyatakan layak untuk diberikan pinjaman,maka, dana pinjamannya akan segera diproses. Biasanya calon peminjam akan mendapatkan dana pinjaman paling besar 80% dari nilai invoice.

Bagi peminjam yang umumnya memilih untuk tenor antara 3-6 bulan ini biasanya akan dikenakan biaya origination fee 0,375% per bulan dari jumlah pinjaman.  Skema ini memberikan fleksibilitas lebih untuk Borrower karena biaya origination fee mengikuti tenor pinjaman. Misalnya hanya meminjam 4 bulan, artinya hanya terkena fee 1.5% dari jumlah pinjaman. Di perusahaan P2P Lending lain ada juga yang menerapkan skema bunga fixed, misalnya 3% di awal meskipun tenor pinjaman hanya 1 bulan saja.

Jadi, dengan invoice financing, UKM akan bisa mendapatkan pinjaman usaha dengan lebih mudah dengan biaya yang relatif terjangkau. Jika Anda pemilik UKM yang membutuhkan pinjaman dengan invoice sebagai agunannya, bisa ajukan pinjaman Anda di Akseleran.

Borrower seperti apa yang biasa mengajukan?

Borrower biasanya berupa UKM yang sulit mendapat pinjaman dari bank karena ketiadaan fixed asset sebagai agunan, bertransaksi secara B2B, dan memiliki invoice yang akan dibayar oleh pelanggannya dalam periode tertentu.

Kriteria tambahan bagi calon peminjam yakni usaha harus sudah berjalan minimal satu tahun dan sudah memiliki laba. Lalu, ditambah dokumen-dokumen pendukung seperti laporan keuangan tahunan yang mencakup laporan laba dan rugi, rekening koran 3 bulan terakhir, dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Setelah selesai mengunggah dokumen tersebut, maka proses selanjutnya adalah analisis dan seleksi credit scoring.

Untuk Pemberi Dana

Karena Akseleran memakai sistem crowdfunding, maka pembiayaan invoice financing diberikan oleh masyarakat luas, termasuk kamu, sebagai pemberi dana. Dengan memberikan pinjaman melalui invoice financing, kamu secara langsung turut serta membantu perusahaan tersebut untuk mengembangkan bisnisnya, sekaligus mendapatkan hasil berupa bunga hingga 18% per tahun

Contoh Simulasi Invoice Financing

Contoh kamu memiliki invoice sebesar Rp 1 milyar dengan payment term 90 hari, biaya layanan 4,5% per tahun, dan bunga 18% per tahun. Akseleran memberikan penawaran pinjaman maksimal sebesar 80% dari nilai invoice tersebut (Rp 800 juta). Setelah pinjaman berhasil didanai oleh para lender, maka kami akan memotong dana tersebut dengan biaya layanan, sebagai simulasi biaya layanan sebesar 4,5% dari total yang berhasil didanai.

1.000.000.000,-

Biaya Layanan = 4,5% per tahun

Bunga = 18% per tahun

Jangka Waktu = 90 Hari


Pinjaman yang Didapatkan*:
Rp 800.000.000 – Rp 9.000.0000 (biaya layanan) = Rp. 791.000.000 – Rp. 36.000.000 (bunga) = Rp. 755.000.000,-

*) kamu dapat mengajukan pinjaman maksimal 80% dari nilai invoice.

Apa sih benefit Invoice Financing?

Biasanya pendapatan para pengusaha terikat dalam invoice yang belum dibayarkan, jadi arus keuangan mereka bisa terkena dampaknya. Ketika arus keuangan tidak baik, maka banyak efek negatif yang bisa muncul seperti misalnya UKM akan kesulitan dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Opportunity cost pun akan muncul karena UKM tidak akan bisa mengejar project lain karena ketiadaan dana akibat tertahan di invoice yang belum dibayarkan.

Dengan adanya invoice financing, usaha atau bisnis kamu tetap bisa berjalan dengan baik dan arus keuangannya juga bisa lancar. Sementara invoice belum dibayarkan, UKM tetap bisa mengejar project-project lain dengan modal kerja yang dipinjam menggunakan invoice financing. Dengan ini, opportunity cost pun dapat dikurangi dan UKM dapat berkembang lebih jauh.

Sebagai contoh, perusahaan A yang bergerak dalam bidang instalasi listrik melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan B selaku pengguna jasa tersebut. Perusahaan B sebagai klien dari perusahaan A memiliki terms of payment hingga 90 hari, padahal dalam waktu dekat perusahaan A harus melunasi biaya bahan baku dan peralatan yang digunakan dalam proyek tersebut. Belum lagi, dalam waktu yang bersamaan, Perusahaan A harus membayar gaji pegawainya. Akibatnya, kegiatan operasional perusahaan A menjadi terhambat. Perusahaan A pun tidak bisa memulai proyek baru karena tidak memiliki modal untuk membeli bahan baku. Dengan adanya pinjaman seperti invoice financing, Perusahaan A dapat membayar pegawainya, melunasi biaya bahan baku dan melanjutkan projek selanjutnya.

Dalam memproses pinjaman, Invoice financing juga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk prosesnya.

Jenis Agunan Kisaran Nilai Pinjaman Tenor Pinjaman Pembayaran Pokok Pinjaman Pembayaran Bunga
Invoice Rp75 Juta – Rp2 Milyar S.d 6 Bulan Di Akhir tenor (menyesuaikan pembayaran dari pemberi kerja) Bulanan

Lalu, beberapa hal di bawah ini juga akan kamu nikmati saat menggunakan invoice financing yaitu: 

  • Proses Pencairannya Cepat

Seperti yang kita ketahui pembayaran invoice dari klien seringkali memakan waktu yang cukup lama, padahal tentu kamu membutuhkan dana tersebut dengan cepat untuk operasional dari usahamu. 

Karenanya, Invoice Financing menjadi salah satu solusi cepat untuk mereka yang membutuhkan dana usaha dengan aman dan tepat.

  • Pengajuan Pinjaman yang Mudah

Pengajuan pinjaman menggunakan invoice ini memang relatif lebih mudah karena persyaratan yang mudah yaitu hanya bermodalkan invoice financing.  Tetapi, tetap setiap pelaku usaha yang akan mengajukan pinjaman menggunakan invoice financing harus memastikan bahwa platform yang digunakan harus terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

  • Arus Kas Usaha Berjalan Lancar

Adanya Invoice Financing ini juga memberikan pinjaman dana kepada pelaku usaha untuk terus memastikan arus kas tetap berjalan lancar. Dengan proses yang relatif cepat dan mudah akan membuat alternatif pilihan bagi para pelaku usaha yang membutuhkan dana dengan cepat.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 12% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

14 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here