Pengetahuan tentang berbagai jenis layanan bank menjadi hal yang sangat penting bagi seorang pelaku usaha. Inkaso adalah salah satu di antaranya. Pemahaman tentang istilah inkaso bisa membantu Anda dalam proses penagihan uang. Dengan begitu, usaha Anda bisa memiliki arus kas yang sehat dan aktivitas bisnis berjalan lancar.
Pengertian Inkaso
Anda mungkin bertanya-tanya, apa sih yang dimaksud inkaso dan kenapa layanan ini berguna dalam proses penagihan? Dalam pengertiannya, inkaso adalah bentuk penagihan surat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga yang dilakukan oleh pihak bank.
Jenis surat atau dokumen berharga yang bisa diproses melalui inkaso di antaranya adalah aksep, hadiah undian, bilyet giro, cek, wesel, dan kuitansi.
Pemanfaatan layanan inkaso memberi nilai positif tidak hanya bagi nasabah, tetapi juga bagi pihak bank. Inkaso bisa membantu Anda dalam memperlancar proses penagihan serta meminimalkan risiko kerugian. Sementara itu, pihak bank akan memperoleh komisi dan dapat memanfaatkan layanan penagihan tersebut sebagai bentuk promosi.
Dalam pelaksanaannya, penggunaan layanan inkaso adalah proses yang melibatkan pihak yang disebut bank pemrakarsa dan bank pelaksana.
1. Bank Pemrakarsa
Pihak yang dikenal sebagai bank pemrakarsa mempunyai tugas untuk menerima warkat untuk ditagihkan.
2. Bank Pelaksana
Bank pelaksana merupakan pihak yang punya tugas melaksanakan penagihan menggunakan warkat. Dalam praktiknya, bank pelaksana melaksanakan penagihan kepada pihak ketiga dengan instruksi dari bank pemrakarsa.
Jenis Inkaso Berdasarkan Transaksi dan Lalu Lintas Dana
Dalam dunia perbankan, Anda bakal mengetahui adanya berbagai jenis inkaso yang bisa dimanfaatkan. Anda bisa mengetahui jenis-jenis tersebut berdasarkan 2 kategori pembaginya, yaitu:
1. Transaksi
Kategori yang pertama adalah jenis inkaso berdasarkan pada transaksi. Anda bisa menemukan inkaso yang bisa digunakan dengan atau tanpa disertai dokumen pendukung.
Contoh inkaso yang bisa Anda manfaatkan tanpa adanya dokumen pendukung adalah bilyet, cek, giro, dan lain sebagainya. Sementara itu, inkaso yang harus disertai dengan dokumen pendukung di antaranya adalah kuitansi, faktur, polis asuransi, dan lain-lain.
2. Lalu Lintas Dana
Anda dapat pula menjumpai jenis inkaso dilihat dari lalu lintas dana. Berdasarkan lalu lintas dana, Anda bisa menemukan 2 jenis inkaso, yaitu inkaso masuk dan inkaso keluar.
Inkaso masuk adalah tagihan yang dibebankan kepada rekening milik Anda. Sementara itu, inkaso keluar merupakan penagihan kepada pihak ketiga atas permintaan dari nasabah.
Baca juga: Rekening Dana Lender (RDL) Akseleran: Fungsi dan Cara Membuatnya
Mekanisme Inkaso
Berkaitan dengan pelaksanaannya, ada 3 mekanisme yang berlaku dalam penggunaan layanan inkaso, yaitu:
1. Melalui Bank Lain
Mekanisme yang pertama adalah melalui jaringan bank lain. Proses penagihan melalui bank lain memungkinkan Anda untuk meminta pembayaran kepada nasabah yang berlokasi jauh di luar kota.
2. Melalui Jaringan Bank Koresponden
Ada pula mekanisme penagihan inkaso melalui pihak ketiga yang termasuk sebagai bank koresponden. Mekanisme ini berlaku ketika bank tidak memiliki cabang di kota tempat bank tujuan. Karena melibatkan pihak ketiga, proses penagihan inkaso via bank koresponden memerlukan waktu yang relatif lebih lama.
3. Antar Cabang Jaringan Bank yang Sama
Terakhir adalah mekanisme inkaso melalui jaringan bank yang sama. Mekanisme ini bisa Anda manfaatkan ketika bank yang digunakan mempunyai cabang di kota lain. Dibandingkan dengan 2 mekanisme lain, proses inkaso melalui jaringan bank yang sama relatif jauh lebih cepat dan ringkas.
Contoh Inkaso
Untuk bisa lebih memahami penggunaan layanan inkaso, berikut ini adalah contoh kasus yang bisa Anda ketahui:
Budiarto adalah nasabah giro di Bank XYZ Cabang Surabaya. Pada satu kesempatan, Budiarto menyerahkan satu lembar cek giro bernilai Rp100 juta dari nasabah bank yang sama di Kota Bandung. Budiarto ingin agar bank melakukan pemindahan dana ke rekening pribadinya.
Pada kasus tersebut, pihak bank menetapkan komisi sebesar 0,25%. Dengan begitu, maka perhitungan biaya inkaso yang perlu dibayarkan oleh Budiarto adalah:
Warkat diterima – inkaso = Rp100 juta – (Rp100 juta x 0,25%) = Rp45 juta – Rp250 ribu = Rp44,750 juta. Dari contoh tersebut, Anda bisa tahu kalau biaya inkaso adalah relatif lebih murah dibandingkan ongkos perjalanan dari Surabaya ke Bandung. Selain itu, Anda juga bisa menghemat waktu berkat penggunaan layanan ini.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].